Menyayangi Orang Dengan Agama Yang Berbeda Darimu

pks-jaksel.or.id – Persahabatan dengan orang-orang dari latar belakang agama yang berbeda tidaklah menjadi bagian dari masa kecilku.

Aku tinggal di sebuah kota dengan 2000 penduduk di daerah ‘Belt Alkitab’ Amerika Serikat, dan meskipun terasa seolah-olah ada gereja Kristen setiap beberapa blok, aku hanya ingat memiliki satu orang kenalan yang mengikuti kepercayaan agama yang berbeda.

Melompat ke masa kuliahku. Salah satu teman dekatku di sana dibesarkan sebagai anak misionaris di Amerika Selatan. Setelah kita berteman selama beberapa bulan, dia mengungkapkan padaku bahwa dia seorang ateis.

Kami mulai memiliki percakapan yang dalam dan terbuka tentang latar belakang spiritual kami, dan aku berbagi tentang imanku kepada Yesus.

SEBAGAI PENGHARAP YESUS, AKU MERASA DIPANGGIL UNTUK MEMBANGUN HUBUNGAN DAN MEMBAGIKAN KEBENARAN DENGAN SEMUA LATAR BELAKANG.

Percakapan kami menantangku untuk lebih teguh dalam keyakinanku dan juga memperkaya persahabatan kita. Sebagai pengharap Yesus, aku merasa dipanggil untuk membangun hubungan dan membagikan kebenaran dengan semua latar belakang.

Dalam persahabatanku dengan mereka yang beragama berbeda, Allah telah mengajarkan padaku wawasan-wawasan berikut:

Keluar dari zona nyamanmu

menyayangi orang dengan agama yang berbeda darimu

Budaya kita merayakan keberagaman, tetapi kita masih sering berada di sekeliling orang-orang yang mirip dengan kita sendiri. Dibutuhkan keputusan sadar untuk berteman dengan orang-orang yang berasal dari budaya, pandangan dunia, dan perspektif yang berbeda dengan kita sendiri.
Dalam Kisah Para Rasul 17, kita melihat bahwa Paulus tidak menunggu orang-orang Athena datang padanya – dia mencarinya dan memulai percakapan.

Membantu dalam klub anak-anak saat hari libur membantuku membuat seorang teman baru tahun lalu, yang berasal dari negara, budaya, dan agama yang berbeda dengan diriku.

Minta Allah menunjukkan cara untuk bertemu dengan orang-orang baru, misalnya melalui hobi, kelompok sosial, atau kesempatan menjadi relawan.

Cari hubungan yang langgeng

Keterbukaan dan kepercayaan dalam hubungan dibangun melalui waktu dan pengalaman yang dibagi bersama. Seperti dengan temanku di masa kuliah, kami berteman selama beberapa bulan sebelum kita bahkan berbicara tentang spiritualitas dalam hidup kita.
Hanya menjadi konsisten dan mencari perhatian yang tulus untuk teman-temanmu.

Tawarkan doa dan berkat

Beberapa kali di masa lalu, aku merasa canggung untuk meminta izin mendoakan teman-temanku ketika kami berasal dari agama yang berbeda. Seiring berjalannya waktu, aku menemukan bahwa kebanyakan orang menyambut doa dan berkat untuk kehidupan mereka.
Seperti aku, teman-temanku juga sedang menjalani hubungan, pekerjaan, dan tujuan hidup mereka sendiri. Kami mudah merasa terisolasi dalam hal itu, tetapi doa adalah cara yang signifikan untuk mendukung teman-temanmu.

Tanyakan bagaimana kamu dapat mendoakan teman-temanmu, dan jika mereka terbuka, lakukan doa bersama mereka.

Originally posted 2023-06-25 08:23:15.